Kunjungan ke Rumah Pemulihan Permata (Jompo) tgl 7 Februari 2015
Pada hari Sabtu, tgl 7 Februari 2015 kami dari tim SaveMillions berkesempatan untuk berkunjung ke tempat para jompo yang bernama Rumah Pemulihan Permata yang dipimpin oleh Ibu Hildawati. Panti ini berlokasi di Perumahan Permata Cimahi 2 Blok N11 no.1 ( Depan Ateja Gadobangkong, perumahan yang depannya ada patung kuda).
Perjalanan dari Bandung dapat ditempuh melalui tol Pasteur, keluar arah Padalarang dan ambil jalur kiri ke arah Cimahi.
Tiba di lokasi kami disambut oleh Ibu Hildawati dan suaminya Bapak Immanuel serta beberapa penghuni rumah yang telah menanti kedatangan kami. Kamipun membawa sedikit sumbangan yang diterima mereka dengan sukacita.
Ibu Hildawati memperkenalkan para oma dan opa juga ada anak muda serta para mentor yang merawat mereka. Dan beliau menceritakan keadaan seorang oma yang terbaring sambil disuapi oleh seorang mentor. (Kebetulan kami datang di saat akhir dari waktu makan siang di panti ini).
Kami melihat kaki seorang oma yang terbalut perban dan dari keterangan Ibu Hilda, oma tersebut mengalami luka di kakinya dan diperlihatkan beberapa foto yang begitu mengenaskan ( luka menganga sampai terlihat dagingnya yang merah).
Rumah pemulihan ini berdiri pada bulan April 2010, berawal dari rumah berlantai 2 milik pribadi yang kemudian menjadi tempat untuk menampung para orang tua yang terbuang, yang sakit, yang sebatang kara, cacat mental, depresi dll.
Karena belas kasihan, beliau tidak dapat menolak kehadiran mereka yang minta pertolongan. Berawal merawat satu orang kemudian terus bertambah hingga mencapai 13 orang. Semua pasien sangat membutuhkan sekali pengobatan baik secara jasmani maupun rohani, dan beliau dibantu oleh para mentor yang berasal dari Sumba (Nusa Tenggara Timur) yang berjumlah 6 orang.
Tugas para mentor menggendong yang lumpuh, menyuapi makanan, memandikan suatu pekerjaan yang membutuhkan kerelaan dan hati yang melayani dan penuh kesabaran.
Dan beliau menambahkan bahwa hanya dengan kasih yang lumpuh dalam 1,5 tahun bahkan 10 bulan sudah dapat berjalan. Ibu Hildawati hanya mengandalkan mujizat Tuhan oleh karena itu setiap hari para pasien diisi rohani mereka dengan puji-pujian dan berdoa, bahkan di hari minggu diwajibkan harus beribadah.
Kerinduan dari pada Ibu Hildawati ini adalah sebidang tanah untuk dibangun rumah yang dapat menampung lebih banyak pasien lagi. Karena rumah beliau sekarang sudah terisi penuh, bahkan Ibu Hildawati hanya kebagian 1 kamar saja. Dia persembahkan seluruh ruangan yang lain untuk mereka diami.
Ibu Hildawati sangat membutuhkan sekali uluran tangan para dermawan guna untuk kebutuhan gizi dan obat yang dibutuhkan oleh para pasien seperti susu Dancow, susu tropicana bagi yang kencing manis, beras, pampers dewasa dll. Keberadaan rumah pemulihan ini bersifat kekeluargaan saja. Dan kami juga tidak melihat papan nama di depan rumah pemulihan ini sehingga jarang orang tahu bahwa dilokasi tersebut ada sebuah rumah pemulihan yang membantu orang-orang yang menderita secara jasmani dan rohani.
Untuk memenuhi kebutuhan Ibu Hilda membuat kerajinan tangan seperti tas, tempat tissue dll. Suatu hasil karya yang diharapkan dapat menghasilkan uang guna membiayai kebutuhan para pasien.
Hari menjelang sore dan kami berpamitan pulang dan berdoa agar Tuhan kirimkan para donatur yang tergerak hatinya kepada mereka ini sehingga mereka dapat merasakan bahwa masih banyak orang yang peduli dan menyatakan kasihnya.