Kunjungan Survey Savemillions 5 April 2016 ke Yayasan Kasih Anak Kanker Bandung (YKAKB)
Kunjungan Survey Savemillions 5 April 2016 ke Yayasan Kasih Anak Kanker Bandung (YKAKB)
Foto diambil dari http://rniiii13.blogspot.co.id/2015/07/yayasan-kasih-anak-kanker-bandung.html.
Pukul 09.00 berangkat dari Jl. Komodor Udara Supadio No. 17. Sekitar pukul 09.45 Wib Savemillions tiba di Yayasan Kasih Anak Kanker Bandung/ Bandung care for Cancer Kids Foundation. Kedatangan Savemillions diterima dan sekaligus didampingi oleh Bpk. Taufik Kurniawan (Bag. Administrasi), beliau memberikan keterangan untuk semua pertanyaan yang disampaikan.
Yayasan Kasih Anak Kanker (YKAKI) Bandung merupakan afiliasi dari YKAKI Pusat di Jakarta, sehingga terikat secara prosedural. Lokasi tepatnya di Jl. Percetakan Negara IX No. 10 A, Jakarta Pusat. Ketua dan pendiri YKAKI, Ibu. Ira Soelistyo. Lokasi awal berdirinya YKAKB tepatnya di Jl. Dr. Sukimin No. 8 Bandung pada tahun 2013, sedangkan lokasinya yang sekarang tepatnya di Jl. Taman Curie No. 23 Bandung.
Dimulai dari hunting langsung ke rumah sakit, karena RS. Hasan Sadikin tadinya masih memberikan kebebasan bagi orangtua pasien yang dirawat inap menginap walaupun tidur di lantai. Ketika diajak oleh pihak YKAKB agar tinggal saja di rumah singgahnya masih sering terjadi penolakan. Ini disebabkan oleh keraguan bahwa memang masih ada rumah singgah di kota Bandung yang menampung anak penderita kanker dan orangtua pendampingnya selama masa pengobatan.
Memprihatinkan memang kejadian pada saat itu, dimana mereka menolak dan rela tiduran hingga bisa sampai dua bulan mendampingi anak dengan cara demikian. Tidak jarang terjadi pengusiran oleh satpam sebagai yang punya wewenang atas keamanan rumah sakit. Namun, setelah diinformasikan dengan baik akhirnya beberapa mulai menerima kebaikan hati YKAKB. Sejak itulah informasi keberadaan YKAKB mulai tersebar dari mulut ke mulut dan mulai medapat kepercayaan hingga sekarang, bahkan oleh pihak rumah sakit seringkali mengarahkan bagi yang datang dari luar kota Bandung akan jauh lebih baik berdiam saja di rumah singgah YKAKB dan akan menerima bantuan semampu pihak yayasan.
Pola hidup kekeluargaan dan gotong-royong sangat ditekankan di dalam beberapa hal seperti: saling berbagi, kebersihan, memasak, dll. Ini disaksikan langsung oleh Savemillions ketika menyusuri setiap ruang yang ada. Di sebuah ruang yang letaknya di balik kantor YKAKB terdapat dapur, di tempat itulah seorang ibu dari anak penderita kanker sedang memasak bukan hanya untuk dirinya dan anaknya; melainkan juga untuk keluarga yang lainnya, sedangkan seorang ibu yang satunya lagi sedang membersihkan piring dan gelas kotor bekas makan dan minum.
Di tengah-tengah keterangan yang sedang diberikan oleh Bpk Taufik Kurniawan, tampak seorang anak penderita kanker yang akan pulang ke kota Cirebon. Anak ini begitu akrab dengan pengurus YKAKB dan tampak ber-etikam seperti beberapa anak penderita kanker lainnya yang juga tampak ber-etika. Sangat mungkin disebabkan oleh proses edukasi selama masa pengobatan yang dijalaninya. Sebab memang persoalan etika mendapatkan tekanan khusus.
Yayasan ini didirikan oleh Ibu. Ira Sulistyo yang beberapa waktu sebelumnya anaknya sendiri mengalami nasib yang sama setelah pengobatan yang dijalaninya di negeri Belanda, seperti anak-anak lainnya yaitu sakit kanker. Perbedaannya adalah anak beliau meninggal karena penderitaan yang dialaminya pada usia sekitar 20an tahun, sedangkan anak-anak lainnya yang berada di dalam rumah singgah ini berusia sepuluh tahun kebawah. Mereka didampingi oleh para orangtua. Banyak yang datang dari luar kota Bandung, misalnya: Lampung, Cirebon, dll.
Karena rujukan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin dan Rumah Sakit Cicendo bahwa untuk meringankan beban biaya selama proses perawatan anak apabila rawat inap di Rumah Sakit yang mahal maka sebaiknya orangtua menitipkan mereka di rumah singgah Yayasan Kasih Anak Kanker Bandung, maka para orangtua pun memutuskan untuk mendampingi anak-anak mereka dalam penderitaannya.
Dari sekitar empat kamar (ada kamar dengan 2 bed – 6 bed) yang disediakan tidak ditemukan adanya ruang isolasi, ruang isolasi inilah yang sekarang sedang dibutuhkan. YKAKB menyediakan berbagai fasilitas, misalnya: tempat belajar dan tempat bermain anak.
YKAKB sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak yang peduli pada anak penderita kanker untuk penyediaan ruang isolasi, obat-obatan dan lain sebagainya. Untuk diketahui kantor dan sekaligus rumah singgah anak penderita kanker Yayasan Kasih Anak Kanker bandung yang beralamat di Jl. Taman Curie No. 23 Bandung ini masih berstatus kontrak yang harus diperpanjang setiap tiga tahun. Ini merupakan pergumulan yang sangat berat tentunya bagi YKAKB. Masih adakah orang-orang yang berhati mulia yang mengikuti jejaknya Ibu. Ira Sulistyo, bukan untuk mendirikan satu lagi yayasan pemerhati anak penderita kanker; melainkan untuk menjadi donatur bagi YKAKB?
Profil YKAKB (Yayasan Kasih Anak Kanker Bandung)
Yayasan Kasih Anak Kanker Bandung (YKAKB) adalah asliasi dari Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Dibentuk atas dasar kasih kepada anak penderita kanker dan orangtuanya. YKAKB menyediakan edukasi selama proses penyembuhan dan dukungan kepada para orangtua. Dampak yang diharapkan adalah mengurangi beban yang dirasakan.
Visi: Setiap anak Indonesia yang menderita kanker berhak memperoleh pengobatan dan perawatan yang sebaik-baiknya, termasuk hak belajar dan bermain selama perawatan di rumah sakit.
Misi: Pengobatan dan perawatan anak penderita kanker sangat menguras tenaga dan pikiran serta membutuhkan biaya yang tinggi. YKAKB memberikan informasi bagi masyarakat awam dan berbagi pengalaman dalam menangani penyakit kanker. YKAKB menyediakan fasilitas pendidikan, akomodasi serta transportasi bagi anak-anak yang sedang dalam pengobatan dan perawatan di rumah sakit. YKAKB Peduli: “a drop of practice is better than an ocean of theories, advice and good resolution”.`Pertama: Rumah Kita: Sarana tempat tinggal sementara bagi anak penderita kanker beserta satu pendamping selama proses rawat inap maupun rawat jalan, untuk membantu menunjang pengobatan dan perawatan secara tuntas. Kedua: Sekolah-ku: Fasilitas belajar mengajar gratis/ Cuma-Cuma yang diberikan oleh tenaga pengajar profesional selama pengobatan atau perawatan di rumah sakit maupun di rumah kita. Ketiga: Sosialisasi dan edukasi kanker pada anak: YKAKB membantu memfasilitasi kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenai kanker pada anak, pada masyarakat awam, dengan dukungan para dokter dan profesional lain yang terkait.
Tahukah Anda?
Pertama: Data statistik resmi IARC (International Agency for Research on Cancer) menyatakan bahwa satu dari enam ratus anak akan menderita kanker sebelum usia enam belas tahun.
Kedua: Bahwa penyakit kanker pada anak dapat disembuhkan apabila terdeteksi dini dan segera memperoleh pengobatan dan perawatan yang sebaik-baiknya.
Ketiga: Bahwa pengobatan dan perawatan anak penderita kanker membutuhkan waktu rata-rata tiga bulan hingga dua setengah tahun, serta memerlukan biaya yang tinggi.
Keempat: Bahwa masih kurangnya fasilitas penunjang bagi anak penderita kanker beserta keluarganya, baik dalam proses rawat inap maupun rawat jalan, terutama bagi keluarga pra-sejahtera seluruh Indonesia.
Kelima: Bahwa dalam proses pengobatannya, anak penderita kanker akan mengalami kondisi rentan/ imunitas menurun sehingga membutuhkan penanganan tepat.
Keenam: Bahwa pengobatan dan perawatan yang berkesinambungan , baik rawat inap/ maupun rawat jalan, akan sangat menentukan keberhasilan pengobatan bagi kesembuhannya.
Peranan Rumah Singgah YKAKB :
Pertama: Menjadi rumah kedua yang dikelola secara bersama-sama dengan keluarga lainnya secara penuh kekeluargaan dan gotong-royong.
Kedua: Rumah untuk berkumpul bersama keluarga pasien yang lainnya, yang memungkinkan untuk bercengkerama dan bersosialisasi serta berbagi cerita dan pengalaman.
Ketiga: Fasilitas beristirahat sementara bagi orangtua atau pendamping bila anaknya sedang dirawat inap di rumah sakit.
Keempat: Rumah kedua yang tersedia bagi pasien yang sedang menjalani pengobatan rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit, bersama orangtua dan pendamping.
Kelima: Rumah yang memungkinkan untuk menyiapkan makanan, masak, dan mencuci pakaian seperti di rumah sendiri.
Keenam: Rumah yang memungkinkan anak-anak untuk bermain, bersenda gurau dan belajar yang dikelola secara profesional oleh guru-guru (sarjana pendidikan dan psikologi).
Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. – (Savemillions)