Kunjungan Survey Savemillions Kamis 2 Juni 2016 ke Yayasan Paru Sehat Indonesia (YPSI)
Kunjungan Survey Savemillions Kamis 2 Juni 2016 ke Yayasan Paru Sehat Indonesia (YPSI)
Pada hari Kamis 2 Juni 2016 Savemillions mengunjungi Yayasan Paru Sehat Indonesia (YPSI). Lokasi tepatnya adalah di Jl. Cicendo, Gg. Polisi No. 105/5A Bandung. Alamat tersebut merupakan Sekretariat YPSI dan sangat mudah ditemukan karena tidak jauh dari RS. Cicendo.
Kunjungan Savemillions diterima oleh Bpk. Hj. Burhanudin RS, beliau inilah yang dengan sangat ramah memberikan banyak penjelasan dan bercerita tentang YPSI dan PPOK. Mengetahui banyak perihal PPOK juga disebabkan oleh karena juga merupakan penderita penyakit paru obstruksi kronis, yang terpanggil untuk terlibat langsung melayani di komunitas PPOK. Keseriusannya pada pelayanan tersebut dibuktikannya dengan menyediakan memberikan fasillitas untuk operasional YPSI di rumahnya sendiri, berupa sebuah ruangan yang cukup luas dan walaupun sangat sederhana cukup untuk digunakan sebagai kantor YPSI.
Foto 1: Bpk. Hj. Burhanudin (Bendahara YPSI).
Yayasan Paru Sehat Indonesia atau yang disingkat YPSI sebagai wadah komunitas penderita penyakit paru obstruksi kronis yayasan ini berdiri pada 24 Juli 2014 sesuai keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-04195.50.10.2014 mempunyai Visi “Menjadi mitra pemerintah dalam upaya pencegahan dan rehabillitasi penderita penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) agar tetap produktif dan bermanfaat”.
Misi Yayasan Paru Sehat Indonesia (YPSI), a.l: 1). Membantu menyediakan saran kebugaran bagi PPOK. 2). Mengadakan penyuluhan kesehatan tentang PPOK bagi kalangan internal maupun masyarakat umum. 3). Membantu pemerintah dalam kampanye anti merokok kepada masyarakat. 4). Membentuk komunitas PPOK yang terorganisir di seluruh Indonesia.
YPSI diketuai oleh Bpk. Yusfar Lubis, dengan bendahara Bpk. Hj. Burhanudin, RS.
Penyakit Paru Obstruksi Kronis masih dapat dicegah dan diobati. Gejalanya yaitu: hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya kembali ke kondisi normal. Penyakit ini dapat memburuk dan berhubungan dengan respon peradaan paru oleh partikel-pertikel atau gas beracun/ berbahaya disertai gangguan dil luar paru yang mempengaruhi derajat berat penyakit.
Foto 2: Sekretariat Yayasan aru Sehat Indonesia.
Foto 3: Bpk. Hj. Burhanudin (Bendahara YPSI) menjelaskan mengenai Asma PPOK.
Pengenalan Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)
1). Mekanisme pernapasan: Ada dua proses, a.l: Menarik nafas/ memasukkan udara ke dalam paru-paru dan melepas nafas (mengeluarkan udara dari paru-paru. Otot diafragma sebagai Otot utama pernafasan bila bekerja disertai dada mengembang (kubah diafragma tertarik ke bawah) sebabkan udara tertarik masuk ke dalam paru-paru. Kembalinya diafragma ke posisi semula, maka udara akan terdorong keluar dari paru-paru.
Penderita PPOK mengalami yang namanya terperangkapnya udara perrnafasan di dalam paru-paru. Ini berarti diafragma paru-paru tidak dapat kembali ke posisi semula dan akibatnya sebagian udara di dalamnya tidak dapat dikeluarkan. Dengan demikian agar bisa bernafas butuh usaha yang lebih berat. Bila itu dilakukan, otot-otot leher, tulang iga, dan perut juga ikut bekerja kala bernafas.
Untuk diketahui bahwa sesak nafas sendiri sudah sebagai gejala utama PPOK, berpengaruh karena jadi sebab kecemasan dan aktivitas terbatas.
Bantuan pengurangan sesak nafas a.l: obat-obatan, teknik bernafas dan posisi tubuh. Teknik pernafasan mencucu perlu diterapkan: 1). Fokus perhatian pada membuang nafas. 2). Menarik nafas dengan hidung dan mengeluarkan nafas dengan mulut. 3). Durasi mengeluarkan nafas diupayakn lebih lama dari menarik nafas. 4). Hindari pemaksaan pada paru-paru untuk menghabiskan semua udara pernafasan di dalamnya. 5). Kontinyu melatih teknik pernapasan mencucu. Contoh durasi bernafas teknik mencucu: Tarik nafas: 1..2, buang nafas 1..2..3..4…
Saran: 1). Suhu di luar rumah sejuk. 2). Mengenakan sepatu dan pakaian yang nyaman. 3). Relaksasi otot. 4). Kecepatan berjalan yang terasa nyaman. 5). Hindari menahan nafas. 6). Stop berjalan jika tidak nyaman.
Saran bagi PPOK menaiki tangga: 1). Alas kaki tidak licin. 2). Hindari tangga yang berhalangan. 3). Memegang rail agar aman. 4). Hindari menarik pegangan tangga saat menaikinya. 5). Perlahan dan satu per satu menaiki anak tangga. 6). Berhenti naik jika perlu. 7). Jangan paksa saat membuang nafas. 8). Memahami keterbatasan diri PPOK.
Setelah mendapatkan penjelasan yang cukup mengenai Yayasan Paru Sehat Indonesia (YPSI), membuat cukup dokumentasi, sekitar pukul 16.30 WIB Savemillions kembali ke Komodor Udara Supadio. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. – (Savemillions)